Rabu, 23 Juli 2008
Menumbuhkan Semangat yang Hilang

Setiap orang pasti punya cita-cita, keinginan, maupun harapan. Yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana menumbuhkan komitmen terhadap apa yang kita harapkan itu. Tentu saja ini perlu proses yag lebih dari sekedar mengalir apa adanya. Ada hal yang menarik yang di katakan oleh seorang teman saya, “ Panahlah satu bintang, kalaupun kau meleset kau tetap berada diantara bintang-bintang” kata-kata yang indah sekali bukan. Ya memang benar ketika membuat target A, lalu kita telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatnya, disertai doa tentunya, sudah sepantasnya lah seseorang itu mendapat A, kalaupun bukan A , pasti tidak akan jauh dari A. Hmmm…

Semangat,,perlukah dia hadir??

Ada artikel yang menarik dari e-booknya Ir.Andi Muzaki, SH,MT. :

Ketika orang lain berbicara sejuta basa, tetaplah anda bekerja. Cangkullah sawah itu dan taburi dengan benih. Ketika orang lain berdiam tak tahu harus berkata apa, teruskan kerja anda. Siangi dan airi putik-putik yang baru bertunas itu. Ketika orang lain saling tuding saling hunus, bekerjalah dalam istirahat anda. Senandungkanlah seranai pengundang angin dan gerimis. Ketika orang lain terlelap pada tidur nyenyak mereka, jangan putuskan kerja anda. Bekerjalah dengan doa dan harapan. “ Semoga ikhtiar ini menjadi kebaikan bagi segenap semesta” Maka, ketika orang lain tergugah dari peraduannya, ajaklah mereka untuk mengangkat sabit memungut panen yang telah masak. Bila mereka tak juga berkenan, jangan kecil hati. Terus dan tetaplah bekerja. Bekerja, karena itulah yang semestinya kita kerjakan.

Apa pun yang terjadi di muka bumi, sang mentari tak berhenti sedetik pun dari kerja, mengipasi tungku pembakaran raksasanya, menebarkan kehangatan ke seluruh galaksi. Maka, tak ada alasan yang lebih baik untuk keberadaan kita disini, selain bekerja, mengubah energi hangat mentari menjadi kebaikan semesta.

Ketika semangat itu hilang sadarilah ada jutaan manusia yang sudah hidup, namun ada jutaan lagi yang menunggu giliran untuk hidup. Hari kemarin dan detik ini masih milik kita, esok belum tentu menjadi milik kita. Sepertinya kita butuh berdiam diri sejenak,,,

Bergeraklah karena diam itu mati…..

Kalimat ini yang selalu saya ingat setelah mengikuti GSC (Gamais Super Camp)

Seringkali situasi berjalan tak sesuai kehendak. Atau mungkin meninggalkan anda. Semua itu bisa jadi mengecakan dan getir. Anda dipersilakan memilih sikap apa pun yang anda mau, namun jangan sampai kehilangan semangat. Saat anda memilih untuk tetap semangat dan positif, sesungguhnya pilihan itu tak banyak. Pertahankan semangat anda meski situasi sulit dan tidak memihak anda.

Percayalah anda takkan sanggup kecewa selama dua puluh empat jam terus menerus. Pada saatnya semangat anda menemukan harapan baru. Tetaplah optimis untuk mengerjakan segala sesuatunya. Kesulitan itu hanya sementara datang untuk pergi. Janganlah kehilangan antusiame dan semangat, karena itulah pegangan yang kokoh. Semangat adalah milik anda yang hakiki. Bukankah semangat adalah kata lain dari “spirit”? Sedangkan “spirit” adalah roh dan jiwa anda.

Seringkali dalam suatu majelis dimintai pesan dan kesan atau sekedar nasihat dalam secarik kertas, yang sering saya baca adalah kalimat-kalimat: “Ayo bersemangatlah”, “Ganbatte kudasai”, “Ganbatte ne”, “Hamasah”, dan beberapa kalimat lain yang menyuarakan semangat.

Baiklah diriku dan kita semua bersemangatlah!!! ^^

 
posted by Laras at 01.04 | Permalink |


1 Comments:


Posting Komentar

~ back home