Senin, 17 Mei 2010
keponakanku =)
                                                                      dede nisa, opal, rafi

Label:

 
posted by Laras at 08.34 | Permalink | 0 comments
Senin, 03 Mei 2010
Post Card dari Fafa
Post Card dari Jepang Fafa



Malam itu, setelah ‘bermain’ di lab aku menemukan selembar post card yang bergambar Doraemon


ku pikir itu keisengan adikku yang menaruhnya di lemari bajuku, ternyata setelah membalikan posisinya tertera


Hwaa akhirnya benar-benar sampai, kartu pos bergambar ‘Doraemon’ ini berasal dari Fakhria Itmainati, temanku dari jurusan Farmasi yang kini sedang bergembira ria melakukan research di Jepang, tepatnya di TIT (Tokyo Institute of Technology) yah ga jauh beda lah sama MIT (Mbandung Institute of Technology) =p



Akhirnya kepenatan n kelelahan setelah berlama-lama di kampus, cukup tereduksi dengan hadirnya kartu ini,,

Fafa bilang kartu ucapan semacam ini akan dirindukan oleh orang-orang, dan akan sangat manis dibandingkan produk-produk online.

Selamat berjuang sahabatku
Selamat bekerja keras disana
Jadilah seperti mimpi-mimpimu
walaupun jarak memisahkan kita (ehmm..)
topik TA kita berada dalam naungan yang sama,,,immune system (hmmm,,,=D)

4 my lovely friend, Fakhria Itmainati, Fafa, Fafakh, Fafah, mbak Ria, si cantik n pintar yang suka lebayyy, hehe..luv u so much ^_^v

aku mencoba untuk mengikuti permintaanmu, merawat blog kembali,,hihi maleus... abis TA beres aja yah
 
posted by Laras at 19.04 | Permalink | 3 comments
Minggu, 02 Mei 2010
Sudah Mei lagi..
Sangat-sangat cepat waktu bergulir,,hmm butuh waktu ekstra untuk menyiapkan karya tulis a.k.a skripsi. Tidak sanggup melihat hari lagi, ga perlu banyak mengeluh, tinggalkan segala yang tidak penting, lakukan hal-hal yang berguna, berlatih, bekerja dan berdo'a,,

Pingin merapihkan blog, kapan ya? pingin menuliskan sesuatu yang ilmiah, sesuatu yang berguna,,

Label:

 
posted by Laras at 00.29 | Permalink | 1 comments
Sabtu, 17 April 2010
Suatu Proses Pendewasaan
Sebenarnya tulisan ini sudah pernah dimuat di blog saya @wordpress . Tapi masih ingin menuliskannya disini, cukup menyenangkan membacanya berkali-kali,,soalnya dulu menulisnya dengan daya khayal tingkat tinggi, hehe...


Mengapa terkadang kita mengeluh terhadap sesuatu hal yang tidak sesuai dengan pilihan kita? Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan. Seseorang secara alamiah akan didewasakan oleh alam, perubahan terus akan terjadi baik disadari maupun tidak. Suatu proses pendewasaan . Banyak remaja yang mengatakan saya sedang mencari jati diri, “saya siapa?”, “saya dimana?”, “untuk apa saya hidup?”.

Perjalanan hidup memang membutuhkan ruang dan waktu, definisi ruang terletak pada 3 dimensi sedangkan definisi waktu terletak pada 4 dimensi. Manusia dihadapkan pada suatu ruang 3 dimensi, dimana potensi yang berada dalam dirinya dari suatu panca indera bermain didalamnya, kita dapat melihat suatu kejadian di sekelilingnya, memandang, mendengar, mencium, meraba dan lain-lain. Semua itu memerlukan dimensi waktu, ini adalah dimensi keempat, artinya suatu keadaan yang ditangkap oleh sistem komunikasi di dalam tubuh kita yang akan ditangkap oleh otak melalui ‘signaling’ tertentu, sistem alam yang canggih ini akan merekam apa yang sedang terjadi . Akhirnya kita bisa mendefinisikan masa lalu secara jelas, namun mendefinisikan masa depan secara abstrak. Hal ini yang masih terus dipelajari. Mungkin suatu saat melintasi ruang dan waktu merupakan hal yang tidak mustahil, dimana seseorang dapat mengambil hikmah dari suatu kejadian masa lampau dengan benar-benar menyaksikan secara langsung (bukan hasil rekaman otak kita) apa yang pernah dialami, dan bisa mengetahui sesuatu yang akan terjadi, persis seperti ‘lorong waktu’ yang terdapat dalam serial kartun Doraemon. Sungguh kehidupan yang kita jalani saat ini mungkin akan dikatakan primitif oleh orang-orang masa depan, layaknya kita menganggap primitif orang-orang masa lampau yang mendahului kita. Artinya sesuatu itu akan berkembang, karena kapasitas otak manusia tidak mampu mempelajari dan merekam keseluruhan ‘data’ yang ada di alam seluas ini. Hal yang dapat dilakukan hanyalah membuka mata, membuka hati. Mengapa waktu begitu berharga, karena sedetik pun dia tidak akan pernah kembali. Seorang bijak mengatakan waktu adalah kehidupan.

Ujian yang dialami oleh seseorang merupakan titik menuju suatu langkah awal dari adanya perubahan, minimal berubah dari suatu keadaan tertentu menuju keadaan lainnya dengan grade yang lebih tinggi. Wajar jika kita mengalami kesulitan, karena itu adalah ‘sense’nya, suatu hukum alam, suatu sunatullah. Sederhananya coba kita melakukan revolusi dari semula menulis dengan tangan kanan kemudian dipaksakan menulis dengan tangan kiri, yang menjadi pertanyaan, “bagaimana hasil tulisanmu sekarang?”, “seberapa cepat anda menulis?”, “seberapa besar tingkat kesulitan anda menulis?”, “nyamankah anda dengan hal itu?”.
Manusia diciptakan dengan derajat yang paling mulia, mengapa? karena ia diberi potensi untuk berpikir, mampu membedakan sesuatu, mampu memilah. Inilah anugerah sekaligus ujian terberat yang akan dialami, karena segala sesuatunya akan ada risiko dan konsekuensi. Oleh karena itu pula, manusia dikenal fungsinya sebagai khalifah, sebagai pengelola, karena dia makhluk yang cerdas, pintar, suatu makhluk yang luar biasa, yang membedakannya dengan hewan, tumbuhan, material-material di alam. Ya itu manusia, itu kita. Betapa suatu sistem di dalam tubuh kita itu amat sangat mempesona, suatu sistem yang akan sangat sulit dipelajari oleh manusia itu sendiri dan mustahil untuk didefinisikan, walaupun ilmu pengetahuan dan teknologi sudah meng’obrak-abrik’ misteri didalamnya, tapi apa semua sudah terjawab, saya sangat yakin, belum terjawab semua. Alasannya sangat sederhana karena ilmu Allah itu luas, kompleks. Sayangnya tidak semua manusia diberi kemampuan untuk melihat jelasnya hitam dan putih, terangnya siang dan gelapnya malam. Potensi yang perlahan dimatikan oleh manusia itu sendiri.

Suatu hal yang menarik dengan adanya pernyataan ‘suatu sistem alam dimana segala sesuatunya bertasbih memuji Tuhannya. Bumi dan material didalamnya, angkasa yang luas hingga tak terdefinisikan adalah sistem alam tersebut, semua bertasbih, semua menjalankan fungsinya dengan baik, padahal mereka tak diberi potensi untuk berpikir, melakukan hal yang benar, yang tepat, yang alami. Dan kita sebagai manusia termasuk komponen dalam sistem alam, namun tidak semua manusia berjalan seiring sistem alam karena tidak semua mengenal fungsi dirinya selayaknya komponen sistem alam lain yang secara tepat melakukan fungsinya, secara sederhana ketika manusia tidak berjalan seiringan dengan ketentuan Rabbnya, dia telah melepaskan diri dari sistem alam, dia memisahkan diri, mengasingkan dirinya. Jika bumi dan planet lain berotasi mengelilingi matahari, maka yang ‘memisahkan diri’ dapat diterjemahkan melakukan upaya berdiam diri atau jika ekstrim dia bergerak kearah yang berlawanan. Jika sistem peredaran tubuh manusia mampu mensuplai oksigen sebagai zat yang dibutuhkan sel untuk hidup, maka si ‘memisahkan diri’ akan berhenti mensuplai oksigen, atau jika hal yang ekstrim terjadi adalah mensuplai toksik yang mematikan sel hidup.

Untuk mencegah hal itu, Allah perlahan-lahan membukakan pendengaran, penglihatan, dan hati agar kita bisa berjalan seiringan dengan sistem alam, dan itu mustahil tanpa proses. Ujian yang dialami manusia, perubahan yang terjadi adalah proses pendewasaan diri kita agar menyatu dengan sistem alam. Wallahu’alam.

Label: ,

 
posted by Laras at 18.40 | Permalink | 1 comments
Fenomena Ikhwan dan Akhawat
Tak bisa dipungkiri, da’wah yang kian berkembang pastinya akan diiringi dengan beberapa permasalahan. Salah satu permasalahan yang gencar saat ini adalah fenomena interaksi ikhwan dan akhwat. Medialah yang sudah memberikan jalan, seperti facebook, twitter, dll. Sebenarnya jika orang awam yang bermasalah itu masih bisa dimaafkan, tapi bagaimana dengan orang-orang yang sudah cukup paham dengan da’wah. Muncul fenomena take-take-an oleh ikhwan kepada akhwat, dengan harapan akhwatnya bisa bersabar menunggu, ironis sekali jika ini terjadi, sangat disayangkan, waktu penantian yang terbuang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan da’wah, semangat akan kendur, padahal amanah da’wah sudah menunggu di hadapan mereka, masih banyak hal-hal yang lebih penting daripada hanya memikirkan hal yang belum pasti terjadi, jika memang belum siap untuk melangkah lebih jauh. Lain perkara, ada seorang yang menyatakan cinta kepada akhwat, dan akhwatnya pun membalas cintanya, kemudian mereka akhirnya menjalani hari-hari dengan status HTS (Hubungan Tanpa Status), lagi seorang ikhwan yang sangat menginginkan seorang akhwat tertentu, mencoba berulang-ulang kali agar akhwat ini dapat menerima pinangannya, walau akhwatnya tetap menolak, sang ikhwan tetap mengejar, padahal sesungguhnya sudah ada media yang lebih baik, lebih syar’i daripada menembak secara langsung sang akhwat yaitu melalui guru ngaji yang biasa dikenal murabbi. Murabbi adalah orang yang cukup banyak mengenal diri kita selain orang tua, jauh dari itu murabbi pun memiliki bashirah yang kuat, dan insyaAllah cukup smart dalam menentukan peluang baik buruknya seseorang yang menjadi kandidat calon. 
Fenomena lain yang disayangkan, kini lebih banyak pejuang dawah yang lebih senang memilih daripada dipilihkan, walaupun tidak salah, alangkah lebih baiknya jika seseorang itu merasa puas dengan apa yang diberikan murabbi untuknya, dengan siapapun dia, asal memiliki cara pandang yang sama, akhlak yang baik, dan memiliki ghiroh terhadap islam itu sudah cukup. Karena menikah bukanlah urusan pribadi tetapi urusan berjamaah. 

Berikut merupakan petikan wawancara seorang aktivis da’wah kepada seorang ustadz:
Bolehkan jatuh cinta dengan sesama aktivis da’wah?
Cinta adalah fitrah setiap manusia dan merupakan salah satu ni’mat dari Allah SWT. Akan tetapi cinta bagi seorang aktivis da’wahbukan sekedar pemenuhan kebutuhan biologis semata, bukan pula sekedar bersentuhan kulit atau membayangkan kemolekan tubuh atau rupa lawan jenisnya dan bukan pula didorong oleh syair-syair berselera rendah.
Ketika aktivis jatuh cinta, maka dalam konteks keimanan, cintanya merupakan bukti pelaksanaan sunnah Rasulullh sekaligus menggapai mardhatillah, sehingga tidak ada tempat –atas nama cinta- bagiu nafsu rendah yang merusak mardhotillah
Ketika aktifis da’wah jatuh cinta, maka dalam konteks pembinaan, cintanya merupakan bukti peningkatan marhalahnya di hadapan Allah SWT, sehingga tidak ada tempat-atas nama cinta- bagi nafsu yang mengabaikan dan memporak-porandakan asas pembinaan.
Ketika aktifis da’wah jatuh cinta, maka dalam konteks da’wah. Cintanya adalah ekspansi pergerakan menuju gerbang kedua untuk mewujudkan masyarakat yang islami setelah membentuk pribadi yang islami,, sehingga tidak ada tempat-atas nama cinta- bagi nafsu yang menghancurkan tatanan struktur kepribadian islami seorang aktifis da’wah yang telah dibangun dengan susah payah.

Jika seorang aktifis da’wah saling jatuh cinta, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, difahami dan direnungkan dengan jujur,
a. Apakah dengan jatuh cinta sang aktifis sudah siap menuju gerbang pernikahan? Jika sudah, maka lamar dan nikahilah segera. Namun perlu diperhatikan adab dan etika sebagai aktivis da’wah yang terikat dengan institusi da’wah. Tetapi jika belum siap jangan coba-coba jatuh cinta.
b. Sudahkah disadari bahwa jika aktivis da’wah menikah, maka ummat harus mendapat nilai lebih dari pernikahannya berupa nilai keteladanan, nilai keberkahan, nilai kemuliaan islam dan utamanya adalah nilai da’wah? Kalau nilai lebih itu tidak ada, maka apa bedanya pernikahan aktivis da’wah dan pernikahan bukan aktivis da’wah? Padahal aktivis da’wah adalah pemikul risalah da’wah
c. Sudahkah difahami bahwa ketika aktivis da’wahmenikah, maka pernikahannya harus menjadi jalan jihad baginya, sehingga pernikahannya tidak akan didasari hanya karena simbol –simbol duniawi semata seperti fisik, harta, gelar, pendidikan, nasab/keturunan, kedekatan aktivitas ataupun simbol-simbol duniawi lainnya.
Jadi, jika sesama aktivis da’wah jatuh cinta, maka hal itu sah-sah saja dan merupakan selera pribadi. Tetapi sebagai aktivis da’wah hendaknya selera pribadi kita lebih berkualitas, lebih dewasa dan lebih berbobot kerena hal ini terkait dengan tatanan da’wah yang sedang dibangun. Artinya jika sesama aktivis da’wah saling jatuh cinta dengan mengabaikan tatanan da’wah, maka jatuh cintanya sesama aktivis itu hanya akan merusak tatanan da’wah yang sedang dibangun. Minimal merusak tatanan struktur kepribadian keislaman sang aktivis, padahal begitu sulit membangun kepribadian yang islami, tapi runtuh hanya karena urusan jatuh cinta.

Wallahu’alam.

Label: ,

 
posted by Laras at 18.29 | Permalink | 2 comments
Cah Ayam n' jus jeruk
Ini dia menu makanan sehat,,Cah Ayam,,komposisinya terdiri dari sayur-sayuran (wortel, brokoli, bawang daun, apalagi ya..), daging ayam, enaknya,,mm,,yummy.. Makanan yang penuh dengan kandungan protein, serat, dan juga cukup karbohidrat. Penting sekali sebagai asupan nutrisi bagi siapaun terlebih bagi manusia dewasa. Tapi..tapi..tapi..sayangnya MSG cukup bermain di cita rasa masakan ini, walau belum banyak bukti dari penelitian tentang efek samping dari monosodium glutamat ini, setidaknya kita tidak perlu berlebihan dalam menggunakannya.

eummm..menurut dosenku sebenarnya jika sayuran itu fresh dia sudah cukup membentuk cita rasa yang pas dan enak, hanya saja kebanyakan sudah melewati proses-proses pemasakan tertentu, seperti pencucian berkali-kali, pemanasan yang lama. Tambahan lagi ketika menggunakan MSG, tidak diperkenankan untuk menggunakannya saat pembakaran, penggorengan, karena efeknya akan lebih berbahayatanpa adanya air, sehingga dapat dikatakan cukup safety ketika perebusan (dalam pembuatan sayur). Berdasarkan tulisan Dr. Johanes C. Chandrawinata, MND seorang dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Melinda, Bandung
Laporan final FASEB diterbitkan dalam buku setebal 350 halaman untuk FDA pada tanggal 31 Juli 1995. Berdasarkan laporan ini, FDA berpendapat bahwa tidak ada bukti ilmiah apa pun yang membuktikan bahwa MSG atau glutamat menyebabkan lesi otak dan penyakit kronis.
Kesimpulannya, MSG atau vetsin aman untuk digunakan atau dikonsumsi dalam makanan sehari-hari. Berbagai "mitos" tentang efek samping MSG tidak memiliki bukti ilmiah yang kuat, sehingga seluruh badan pengawasan makanan dunia masih menggolongkan MSG sebagai bahan yang "Generally Regarded as Safe" (GRAS) dan tidak menentukan berapa batas asupan hariannya.

Jadi, saat ini sebenarnya belum dipastikan dan masih sah-sah saja untuk menggunakan MSG dalam setiap masakan yang menggunakan air. Asal tidak berlebihan saja!

Cah ayam ditambah jus jeruk pure (tanpa penambahan pemanis), cukup merefreshkan otak setelah keluar dari kelas, menyegarkan lho!!! ini ada di KBL (Kantin Barat Laut). Jus jeruk memiliki kandungan vitamin c yang tinggi, selain bersifat antioksidan yang mampu melawan radikal bebas, vitamin C juga berperan dalam meningkatkan sistem imun. Jadi ga gampang sakit,,terlebih di saat suhu udara yang tidak menentu seperti sekarang ini (pancaroba-red).



Okeiii saatnya mengonsumsi protein, serat dan vitamin alami dalam jumlah yang tinggi, jaga kesehatan Anda =)

Label:

 
posted by Laras at 18.17 | Permalink | 0 comments
Cinta Tanah Air, cinta Indonesia
Bukan karena pingin berilmiah-ilmiah ria, serius!! ini sesuatu yang penting,,minimal ini penting menurutku..jadi setelah kuliah coastal management, pesisir, ada rasa yang menggelora,,puing-puing yang terinduksi, rasanya ingin berkorban didalam lintasan-lintasan pemikiran ini.

Apa yang terjadi? apa yang terpikir kala itu? aku berpikir aku harus menjadi bagian dari peradaban,,menjadi batu bata, bukan cengeng, tapi harus bergerak, bukan meminta tapi harus memberi, bukan berharap pada sesuatu, tapi menginfakkan diri untuk ini,,

di negeri tercinta ini, banyak yang perlu dibenahi, sebagai salah satu makhluk yang mendiami bumi ini, rasanya benar jika Allah memerintahkan manusia sebagai khalifah di muka bumi, pengelola bumi..ya Allah aku pingin kembali menjadi manusia yang sebenar-benarnya.

Presentasi yang membuat mata terbelalak, mulut membisu, hati terguncang, pikiran masa depan terasah tajam,,

Tanah air ku tidak kulupakan

kan terkenang selama hidupku

biarpun saya pergi jauh

tidak kan hilang dari kalbu

tanahku yang kucintai Engkau kuhargai

iya Indonesia, yang terkenal dengan negeri agraris, negeri dengan sejuta pulau, keindahan alam, surga dunia.

tapi coba lihat dengan ibukota negeri yang saat ini menjadi peringkat top rank di kancah perkorupsian. habitat alam yang semakin lama tergerus oleh keangkuhan manusia kota, rakyat miskin yang bergelimpangan

sebagai seorang yang cukup tersadarkan, sebagai seseorang yang merasa terpanggil untuk membenahi negeri, sebagai seseorang yang cukup mengenyam pendidikan, sebagai seseorang yang merasa perlu adanya perbaikan, rasanya diri ini ingin mencoba memberi kontribusi walau sedikit,,minimal dengan tulisan ini, semoga yang merasa menjadi mahasiswa, dimanapun ia, di universitas manapun ia, jurusan apapun ia, siapapun dia yang merasa negerinya, tumpah darahnya INDONESIA, yuk kita berpikir untuk negeri ini, ilmu yang kita miliki saat ini bukan hanya harapan kita, harapan dosen kita, harapan orang tua kita, tapi lebih jauh dari itu harapan masyarakat, terlebih jika dirimu berada pada tempat kuliah yang disuplai sebagian ataupun seluruhnya dari ‘uang rakyat’,,ini amanah sobat!!

benar apa yang disampaikan oleh Rasul, 3 amalan yang tidak akan terputus hingga hari kiamat adalah sodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang soleh. ILMU YANG BERMANFAAT, ilmu yang memberi manfaat, benar apa yang disampaikan rasul, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya,,ilmu yang benar-benar diaplikasikan untuk khalayak ramai, tidak untuk kepentingan diri, apalagi untuk pemenuhan terhadap kantong pribadi,,sangat rendah pemikiran orang yang hidupnya dipersembahkan HANYA untuk dirinya sendiri, untuk kesenangan dirinya saja.

Masyarakat memang sudah semakin cerdas, media berlomba-lomba menciptakan iklim, mendoktrin, mengubah paradigma, jika tidak hati-hati kedzaliman tidak bisa dipungkiri. Topeng-topeng tersenyum manis untuk meraih simpati, meraih kehormatan dari sang rakyat yang seolah bisa dipermainkan, ;heyyy..kalian bertanggung jawablah...apa kalian menganggap kami adalah sampah, untuk kepentingan duniawi kalian semata, mana kredibilitasmu, untuk kepentingan kaummu, untuk kemewahan hidupmu, DZALIM!!!!

kutitipkan puisi ini untuk tanah airku

saat kurasa hadir di dunia ini

ku tak sadari bahwa kau menanti 

menanti sang pengelola bumi hadir

kau tersenyum menyambut

seolah ingin kau bisikkan

selamat datang, silakan benahi bumi ini sebaik-baiknya

wahai Rabbi biarkan diri ini menjadi potongan batu peradaban

biarlah kau simpan di bawah untuk menopang

atau ditengah untuk memperpanjang

atau diatas untuk meraih impian

wahai tanah airku

itulah titah Rabbku

bahwa darah ini halal untuk dikorbankan untukmu jika diperlukan

untuk negeri tercinta izinkan makhluk ini untuk mengelola dirimu, semoga...semoga...

Label: , ,

 
posted by Laras at 17.58 | Permalink | 0 comments