Selasa, 29 Juli 2008
Belajar dari Kehidupan
Terkadang kita tak sadar bahwa aktivitas kita ini sebenarnya ada dalam tarbiyah Allah, jika kita dalam jalur kebaikan

Kira-kira dua tahun yang lalu ketika saya memulai menginjakkan kaki di kampus sebagai seorang mahasiswa baru, banyak sekali hal baru yang saya alami. Mulai dari perubahan dari seorang siswa SMA menjadi siswa perguruan tinggi, cara pandang terhadap segala sesuatu, teman-teman dari daerah yang berbeda-beda beserta watak dan sifat mereka yang beragam, dan segudang warna yang berlomba-lomba mewarnai hidup saya.
Banyak hal yang ingin saya gali, baik masalah akademis maupun non akademis. Terlebih ketika oprek2 kegiatan kampus yang nonkurikuler, ketika open house unit mulai membanjiri para mahasiswa baru, berjuta kisah akademis mahasiswa2 senior...

Hal yang saya pikirkan saat ini, idealnya banyak amanah = banyak amalan (mungkin lebih..)
Saya teringat akan teman saya yang mengatakan, "saya harus benar-benar mempertimbangkan amanah yang akan saya pegang, karena setiap amanah itu akan dimintai pertanggungjawaban". Pernyataan beliau sebenarnya adalah kalimat yang sering saya baca, dan saya dengar, atau dengan kata lain sudah sangat familiar (karena memang ada di dalam Al-Quran), tapi rasanya itu pernyataan yang sangat realistis, sangat nyata di hadapan saya.

Pertanyaannya saya selalu merasa siap, dan selalu bersemangat ketika amanah itu disuguhkan,,,hmm,,tetapi hal itu sering membuat saya selalu menyalahkan diri sendiri terhadap ketergesa-gesaan dalam 'mengiyakan'nya, ya perlu proses, tapi bukankah setiap muslim yang baik tidak terperosok ke lubang yang sama, betul..betul.betul...

Ok!!setiap orang akan berubah, entah dipaksa untuk berubah oleh keadaan atau sadar melakukan perubahan,,saya sering merasa amanah yang saya jalani tidak sesuai dengan amalan yang saya lakukan,,

Bagaikan sebuah teko yang akan mengisi gelas-gelas kosong, ketika teko itu kosong, maka si gelas pun tak mendapatkan apa-apa, namun ketika teko penuh, si gelas pun akan tersenyum^^
ya..ya..ingin dunia perlu ilmu,,ingin akhirat perlu ilmu,,ingin dua-duanya perlu ilmu..
 
posted by Laras at 21.38 | Permalink | 0 comments
Minggu, 27 Juli 2008
Bermain bersama adik kecil
Bagaimana ya rasanya menjadi seorang guru tk?atau menjadi seorang ibu dengan anak yang sangat banyak? rasanya belum terbayang. hal ini yang saya lakukan bersama dengan teman-teman di kampus, mengisi mentoring kunjungan untuk adik-adik disalah satu Masjid Pelesiran.
Adik-adik kecil ini berusia 3-6 tahun, bahkan ada yang baru berusia 20 bulan, subhanallah betapa senangnya melihat balita-balita yang sudah menjadi aktivis masjid (karena setiap hari selalu mengaji di masjid^^),,
Semuanya terasa senang ketika diajak ke Taman Ganesha, ada yang berlari-lari, meminta main sosorodotan (perosotan, pen.), "kaka pingin .....(ke belakang)", "kaka pingin ke mamah", "pingin minum..pingin minum..." yap, sepertinya hari itu menjadi hari yang penuh warna, karena sangat jarang bagi saya menemui anak-anak kecil sebanyak itu,, bagaimana ya dengan kaka2 PAS,,,
 
posted by Laras at 06.59 | Permalink | 0 comments
Bagaimana rasanya ditolak???
Be positive thinking!!!
Maybe I will be a strong woman, hoho..
Jadi begini ceritanya,,
Satu hal yang ingin didapatkan selama liburan panjang adalah bertambahnya kemampuan untuk berkomunikasi, why??? karena dalam hidup, komunikasi akan selalu hadir..baik secara verbal maupun non verbal.
Ya benar, mahir dalam komunikasi menjadi pertimbangan penting dalam menyampaikan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.
to the point, saya mencoba mendaftar menjadi seorang trainer di suatu tempat yang berititle akademik. Banyak harapan dari seleksi ini, salah satunya ingin meningkatkan kepercayaan diri untuk public speaking, menambah pengalaman, dan menambah debet keuangan, hmmm...
pengumuman itu pun tiba, malam hari saya mendapatkan sms yang tak terduga sama sekali, yang isinya menyatakan bahwa "Anda tidak berkesempatan...",,, perasaan yang muncul pertama kali, tentu saja rasa sedih dan merasa sedikit kecewa..
Kemudian pikiran yang terbesit adalah mengirim sms ke seorang sahabat saya yang juga mengikuti seleksi, jawaban dari beliau adalah hal yang sangat menggelikan dan membuat saya benar-benar tertawa,,
kesedihan berubah menjadi bahagia

Ternyata kesulitan itu memang didampingi oleh dua kemudahan(QS.Al-Insyiroh:5-6),,ada sedih,,pasti ada bahagia
Namun masalah penolakan itu membuat saya menjadi lebih bersemangat untuk berprestasi!!
Chayo! Ganbatte..
 
posted by Laras at 06.06 | Permalink | 2 comments
Rabu, 23 Juli 2008
Tahukah Anda ?

Ada salah satu alasan utama mengapa ular selalu menjulur-julurkan lidahnya. Ular tidak memiliki telinga, namun memiliki lidah yang sangat sensitive terhadap getaran udara. Dengan menjulurkan lidahnya ular menangkap suara dan bau, dan inilah indra paling utama bagi ular.Bunyi seruling yang dimainkan oleh para pawing ular di India tidak pernah didengar oleh ular. Ular tersebut Cuma tertarik pada gerakan seruling yang dimainkan oleh sang pawing. (YanLennon’s collection)

Kecoa benar-benar mati setelah 2 minggu hidup tanpa kepala. (YanLennon’s collection)

Membedakan Prebiotik dan Probiotik?

Prebiotik : didefinisikan sebagai karbohidrat yang tidak dapat dicerna maupun diserap, yang mempunyai fungsi regulasi terhadap mikroekosistem mikrobiota probiotik dalam usus sehingga dapat memberikan efek kesehatan pada manusia dan binatang.

Probiotik : mikroorganisme yang memberikan efek kesehatan. (www.pediatrik.com)

Jadi, lebih simpelnya prebiotik menjadi asupan/makanan bagi probiotik untuk memberikan keuntungan bagi inangnya.

Ada lebih 2700 bahasa di dunia dengan 7000 dialek lebih

Bahasa terulit adalah Bahasa Basque, tidak ada kaitannya dengan bahasa manapun di dunia dengan struktur dan kata-kata yang sangat rumit.

Somalia satu-satunya Negara di belahan Afrika yang mengunakan satu bahasa di negaranya, bahasa Somali

Lebih dari 1000 bahasa digunakan di benua Afrika.

Banyak kata-kata di Afrika didasarkan atas bunyi yang didengar sehingga mengharuskan kita belajar mendengar bunyi sejak kanak-kanak.

Karena cinta duri menjadi mawar

Karena cinta cuka menjelma anggur segar

(Cinta, Jalaluddin Rumi)

 
posted by Laras at 21.50 | Permalink | 1 comments
Menumbuhkan Semangat yang Hilang

Setiap orang pasti punya cita-cita, keinginan, maupun harapan. Yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana menumbuhkan komitmen terhadap apa yang kita harapkan itu. Tentu saja ini perlu proses yag lebih dari sekedar mengalir apa adanya. Ada hal yang menarik yang di katakan oleh seorang teman saya, “ Panahlah satu bintang, kalaupun kau meleset kau tetap berada diantara bintang-bintang” kata-kata yang indah sekali bukan. Ya memang benar ketika membuat target A, lalu kita telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatnya, disertai doa tentunya, sudah sepantasnya lah seseorang itu mendapat A, kalaupun bukan A , pasti tidak akan jauh dari A. Hmmm…

Semangat,,perlukah dia hadir??

Ada artikel yang menarik dari e-booknya Ir.Andi Muzaki, SH,MT. :

Ketika orang lain berbicara sejuta basa, tetaplah anda bekerja. Cangkullah sawah itu dan taburi dengan benih. Ketika orang lain berdiam tak tahu harus berkata apa, teruskan kerja anda. Siangi dan airi putik-putik yang baru bertunas itu. Ketika orang lain saling tuding saling hunus, bekerjalah dalam istirahat anda. Senandungkanlah seranai pengundang angin dan gerimis. Ketika orang lain terlelap pada tidur nyenyak mereka, jangan putuskan kerja anda. Bekerjalah dengan doa dan harapan. “ Semoga ikhtiar ini menjadi kebaikan bagi segenap semesta” Maka, ketika orang lain tergugah dari peraduannya, ajaklah mereka untuk mengangkat sabit memungut panen yang telah masak. Bila mereka tak juga berkenan, jangan kecil hati. Terus dan tetaplah bekerja. Bekerja, karena itulah yang semestinya kita kerjakan.

Apa pun yang terjadi di muka bumi, sang mentari tak berhenti sedetik pun dari kerja, mengipasi tungku pembakaran raksasanya, menebarkan kehangatan ke seluruh galaksi. Maka, tak ada alasan yang lebih baik untuk keberadaan kita disini, selain bekerja, mengubah energi hangat mentari menjadi kebaikan semesta.

Ketika semangat itu hilang sadarilah ada jutaan manusia yang sudah hidup, namun ada jutaan lagi yang menunggu giliran untuk hidup. Hari kemarin dan detik ini masih milik kita, esok belum tentu menjadi milik kita. Sepertinya kita butuh berdiam diri sejenak,,,

Bergeraklah karena diam itu mati…..

Kalimat ini yang selalu saya ingat setelah mengikuti GSC (Gamais Super Camp)

Seringkali situasi berjalan tak sesuai kehendak. Atau mungkin meninggalkan anda. Semua itu bisa jadi mengecakan dan getir. Anda dipersilakan memilih sikap apa pun yang anda mau, namun jangan sampai kehilangan semangat. Saat anda memilih untuk tetap semangat dan positif, sesungguhnya pilihan itu tak banyak. Pertahankan semangat anda meski situasi sulit dan tidak memihak anda.

Percayalah anda takkan sanggup kecewa selama dua puluh empat jam terus menerus. Pada saatnya semangat anda menemukan harapan baru. Tetaplah optimis untuk mengerjakan segala sesuatunya. Kesulitan itu hanya sementara datang untuk pergi. Janganlah kehilangan antusiame dan semangat, karena itulah pegangan yang kokoh. Semangat adalah milik anda yang hakiki. Bukankah semangat adalah kata lain dari “spirit”? Sedangkan “spirit” adalah roh dan jiwa anda.

Seringkali dalam suatu majelis dimintai pesan dan kesan atau sekedar nasihat dalam secarik kertas, yang sering saya baca adalah kalimat-kalimat: “Ayo bersemangatlah”, “Ganbatte kudasai”, “Ganbatte ne”, “Hamasah”, dan beberapa kalimat lain yang menyuarakan semangat.

Baiklah diriku dan kita semua bersemangatlah!!! ^^

 
posted by Laras at 01.04 | Permalink | 1 comments