Sabtu, 16 Mei 2009
Mon2 team,,,yeah...

‘karena kami datang untuk menang’

slogan ini yang menjadi andalan,,sip entah kapan waktu presentasi datang, sebisa mungkin all out deh, kita kudu jadi pemenang,,uokay mon2 team yeah

Jadi, mon2 team itu berasal dari singkatan Monascus purpureus team, salah satu spesies jamur yang menjadi objek penelitian kita (Teh Nads, Kang Hegar, Laras, Fakhria, Dewi), banyak kisah dan pengalaman seru selama kita bersama-sama mengerjakan penelitian LPIS ini (Lomba Penelitian Inovasi dan Sains, miliknya ITB), dan alhamdulillah kami pun masuk PKM (Pekan Kreativitas Mahasiswa, miliknya Diknas),

Apa sih yang diteliti?

mungkin tidak seberapa ‘wah’, tetapi disini kami hanya ingin belajar dan berkarya, ceritanya mengenai pengembangan substrat baru bagi si mon2 yang biasanya menjadikan beras sebagai sumber nutrisinya untuk menghasilkan metabolit dan pigmen yang diinginkan manusia, pigmen yang ingin dihasilkan adalah pigmen berwarna merah, yang nantinya bisa dijadikan pewarna alami untuk produk industri makanan, hmmm....lalu metabolit yang diinginkan adalah monakolin K atau yang biasa disebut lovastatin, nah ini tuh berperan untuk menjadi zat anti kolesterol,,,dikarenakan beras yang menjadi rumah bagi mon2 padahal beras itu sendiri adalah makanan pokok bangsa Indonesia, maka harus ada konversi ke dalam substrat baru, dari sinilah kita menilai bekatul sebagai pengganti beras, alasan ilmiahnya adalah bekatul ini memiliki komposisi yang tidak kalah baiknya dengan beras, melalui uji glukosa (Luff-Schoorl) dan protein (Kjedahl), hasilnya ternyata kandungan karbohidrat dan protein pada bekatul lebih tinggi dibandingkan beras,
No Jenis Sampel Kadar Glukosa (%) Kadar Protein(%)
1. Beras 0,44 8,96
2. Dedak 1,01 10,37
(sumber: LIPI-Bandung)
sehingga analisis ini cukup meyakinkan kalau bekatul ini bisa menjadi tempat yang nyaman bagi Monascus purpureus Went untuk tumbuh. Tapi, sayangnya Mon2 juga bisa menghasilkan zat toksik yang namanya Citrinin, pekerjaan baru bagi siapapun yang berminat meneliti Mon2 ini dengan menghasilkan Monakolin K tanpa adanya citrinin,,,setelah searching di internet ternyata sudah ada produk dari China, yang mampu menghasilkan Monakolin K, free citrinin,,wah hebat...lalu setelah berdiskusi dengan dosen pembimbing, Dr.Marlia, ternyata ada penelitian dari anak S2 farmasi yang meneliti substrat ampas tahu, dan hasilnya adalah free citrinin, sebenarnya apa sih yang dikandung ampas tahu tersebut hingga dapat menghasilkan zat yang diinginkan namun tetap menghilangkan citrinin, mungkin dilihat dari jalur biosintesisnya, tetapi memang kekurangannya ada pada warna pigmen yang dihasilkan, pigmen yang dihasilkan ini berwarna merah muda (pinky).

pekerjaan yang cukup sederhana, mungkin penelitian ini memang tidak terlalu berarti, tetapi semoga harapan yang kita inginkan dapat tercapai, yaitu dapat bermanfaat bagi masyarakat umumnya, hmmm mungkin bagi para peneliti selanjutnya.
oiya hasilnya ternyata memang tidak terlalu memuaskan karena ternyata beras tetaplah better than other substrate,,yayaya,,tak mengapa, hanya kami disarankan untuk tetap mengujinya lagi, mungkin ada kesalahan prosedur dan teknis.

oiya lagi kami telah melaksanakan penelitian ini selama kurang lebih 1 semester, kebersamaan yang indah, banyak hikmah yang tentunya didapatkan, kebersamaan yang indah, kami jadi tambah dekat, saling mengenal pastinya, lebih tahu karakter masing-masing, terutama yang terpenting adalah belajar mengenai kehidupan, suatu saat pengalaman berharga ini akan dirindukan,,ya kebersamaan ini pasti akan dirindukan, oleh sang ketua, Teh Nadia, kami selalu diingatkan agar tetap meluruskan niyat menyempurnakan ikhtiar, mencoba memberi yang terbaik, mengikhlaskan apapun yang terjadi , sabar dan tawakal, wow so sweat sekali...i luv u all coz Allah
Next progress => pengujian ulang

Ganbatte ne!

untuk Fa2 : jangan lupakan mon2, tetap berkarya di Jepang sana,,selamat ya mbak!!
 
posted by Laras at 03.51 | Permalink |


0 Comments:


Posting Komentar

~ back home